Ketegangan antara Israel dan kelompok milisi Hizbullah di Lebanon kian memuncak, memaksa berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk segera mengevakuasi warganya. Konflik yang semakin intens ini memaksa ribuan warga sipil untuk mengungsi, sementara negara-negara asing mengamankan warga mereka dari wilayah yang kini semakin berbahaya.
Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, telah berhasil mengevakuasi 65 Warga Negara Indonesia (WNI) secara bertahap hingga Oktober 2024.
Mengutip pernyataan resmi dari Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Judha Nugraha, Kemenlu mengonfirmasi bahwa 25 WNI yang dievakuasi dalam tiga gelombang pada Agustus 2024 sudah tiba dengan selamat di tanah air. Sementara itu, 40 WNI lainnya yang dievakuasi pada Oktober dalam dua gelombang terakhir juga telah berhasil meninggalkan Lebanon.
Baca juga: Motif Dendam, Ponakan Rekam dan Sebar Video Syur Ibu dan Anak Kandung
Proses evakuasi ini dilakukan dengan hati-hati mengingat situasi yang terus berubah akibat serangan antara Israel dan Hizbullah, yang didukung Iran.
Kedutaan Besar Indonesia di Lebanon terus melakukan koordinasi untuk memastikan keamanan dan keselamatan para WNI yang masih berada di wilayah konflik.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang melakukan evakuasi. Korea Selatan, misalnya, telah mengirimkan pesawat militer KC-330 untuk memulangkan 97 warganya dari Lebanon, sementara China juga berhasil mengevakuasi lebih dari 200 warganya. (ly).