Manado, Zona-akurat.com – Perayaan Tahun Baru Imlek, yang menjadi momen penting bagi masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia, telah melalui perjalanan panjang dan penuh dinamika. Berikut kisah menarik tentang bagaimana Imlek berkembang dari masa ke masa hingga menjadi hari libur nasional.
Awal Mula Perayaan Imlek
Sejak ribuan tahun lalu, masyarakat Tionghoa mulai hadir di Nusantara, membawa serta tradisi dan kebudayaan mereka, termasuk perayaan Imlek. Tradisi ini terus berkembang, bahkan setelah Indonesia merdeka. Pada 1946, pemerintah menetapkan Imlek sebagai salah satu hari besar agama Konghucu melalui Penetapan Pemerintah No. 2/OEM-1946.
Larangan Perayaan Imlek di Era Orde Baru
Namun, perayaan Imlek mengalami hambatan besar pada 1967, ketika pemerintah Orde Baru mengeluarkan Instruksi Presiden No. 14/1967. Imlek, bersama perayaan lain terkait tradisi Tionghoa, hanya diperbolehkan berlangsung dalam lingkup keluarga dan ruangan tertutup. Selama lebih dari tiga dekade, momen penting ini dirayakan secara terbatas.
Baca juga: Kelas 1,2,3 BPJS Dihapus, Sistem KRIS Mulai Berlaku Juli 2025
Kebangkitan Imlek di Era Reformasi
Kebijakan berubah drastis pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut melalui Keputusan Presiden No. 6/2000. Kebijakan ini membuka jalan bagi perayaan Imlek secara terbuka dan kembalinya pengakuan terhadap tradisi Tionghoa di Indonesia.
Imlek Resmi Menjadi Hari Libur Nasional
Momentum penting lainnya terjadi pada 2002, ketika Presiden Megawati Soekarnoputri menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional melalui Keppres No. 19/2002. Penetapan ini mempertegas pengakuan terhadap keanekaragaman budaya dan agama di Indonesia.
Baca juga: Prabowo Pangkas Belanja APBN Rp306 Triliun: Langkah Hemat atau Tantangan Baru?
Tahun Baru Imlek 2553 Kongzili yang jatuh pada 1 Februari 2003 menjadi perayaan Imlek nasional pertama di Indonesia. Sejak itu, Imlek tidak hanya menjadi hari besar agama tetapi juga simbol harmoni budaya dalam masyarakat.
Kini, perayaan Imlek di Indonesia tidak hanya menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat Tionghoa tetapi juga bagian tak terpisahkan dari warisan budaya bangsa. Dari perjalanan panjang ini, perayaan Imlek mencerminkan kekuatan inklusivitas dan keberagaman yang dimiliki Indonesia.