ATM Kosong, Perjalanan 3 Perempuan Sulut ke Singapura Dicegat di Bandara Soekarno-Hatta

Kepala BP2MI Sulut Hendra Makalalag

Manado, Zona-akurat.com – Akhir tahun 2024, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sulawesi Utara, bekerja sama dengan pihak Imigrasi Manado, berhasil mencegah keberangkatan tiga perempuan asal Sulut yang diduga akan bekerja di luar negeri secara ilegal.

Hendra Makalalag, Kepala BP2MI Sulut, menjelaskan bahwa ketiga perempuan tersebut tidak diizinkan melanjutkan perjalanan mereka ke Singapura melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

“Kami mencurigai mereka akan bekerja di luar negeri secara ilegal. Salah satu indikasi adalah kondisi ATM mereka yang kosong, tidak ada saldo sama sekali. Ketika diinterogasi, mereka mengaku akan berwisata, tetapi situasi ini tidak masuk akal. Oleh karena itu, kami mengambil langkah untuk membatalkan keberangkatan mereka,” jelas Makalalag.

Baca juga: Dua Gunung Berapi di Sulut Berstatus Siaga, Warga Diminta Waspada

Kasus PMI Ilegal di Sulawesi Utara
Makalalag mencatat bahwa kasus pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal masih marak terjadi, terutama melibatkan warga Sulawesi Utara. Pada akhir 2023, BP2MI Sulut bahkan memulangkan puluhan PMI ilegal yang bekerja di Kamboja.

Namun, tak semua kasus berakhir bahagia. Salah satu PMI ilegal asal Desa Warembungan, Kabupaten Minahasa, dipulangkan dalam kondisi meninggal dunia.

Menurut Makalalag, BP2MI Sulut terus berkomitmen untuk melindungi warga Sulawesi Utara dari risiko eksploitasi dan bahaya lainnya yang sering menimpa PMI ilegal. ***

Related posts