Manado Siaga: Evaluasi dan Tindakan Cepat Pasca Cuaca Ekstrem

Setelah hujan deras melanda Kota Manado pada Selasa, 2 Oktober 2024, yang menyebabkan genangan di sejumlah wilayah, Pemerintah Kota (Pemkot) Manado langsung bergerak cepat. Dipimpin oleh Penjabat (Pjs) Wali Kota Clay Dondokambey, Rapat Koordinasi (Rakor) digelar pada Rabu, 3 Oktober 2024, untuk mengevaluasi dampak cuaca ekstrem dan merumuskan langkah strategis. Salah satu fokus utama adalah wilayah Kecamatan Malalayang, yang mengalami genangan air di beberapa titik.

Perangkat Daerah dan Kecamatan Terlibat Aktif

Manado Siaga: Evaluasi dan Tindakan Cepat Pasca Cuaca Ekstrem

Rakor tersebut melibatkan sejumlah perangkat daerah penting, seperti: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Dinas Sosial. Selain itu, seluruh 11 Camat Kota Manado turut hadir untuk memberikan laporan dari wilayah masing-masing.

Penjelasan Teknis dan Upaya Penanggulangan

Manado Siaga: Evaluasi dan Tindakan Cepat Pasca Cuaca Ekstrem

Kepala Dinas PUPR, Johny Suwu, ST, menjelaskan bahwa genangan air di Kecamatan Malalayang terjadi akibat tingginya intensitas curah hujan yang melebihi kapasitas saluran air. Suwu menegaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi lebih intensif dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) 1.2 Sulawesi Utara untuk mencari solusi jangka panjang.

Salah satu titik yang menjadi perhatian khusus adalah wilayah sekitar Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), di mana genangan air dikhawatirkan berdampak pada lokasi sekitarnya jika tidak segera ditangani.

Arahan dan Instruksi Pjs Wali Kota

Manado Siaga: Evaluasi dan Tindakan Cepat Pasca Cuaca Ekstrem

Dalam kesimpulannya, Clay Dondokambey menegaskan bahwa genangan yang terjadi bukanlah banjir, mengingat air di sebagian besar titik surut dalam waktu kurang dari satu jam. Namun, ia tetap menekankan pentingnya koordinasi dan tindakan preventif.

“Kita semua sepakat bahwa ini hanya genangan, tetapi koordinasi dan respons cepat tetap harus ditingkatkan. Segera tindaklanjuti masalah tanpa harus menunggu perintah, langsung eksekusi jika memungkinkan,” tegas Clay.

Clay juga menginstruksikan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemkot untuk bekerja sama dengan baik dan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama terkait pengelolaan sampah. Ia menekankan bahwa sampah yang menyumbat saluran air menjadi salah satu penyebab genangan.

Langkah Selanjutnya

Manado Siaga: Evaluasi dan Tindakan Cepat Pasca Cuaca Ekstrem

Pemkot Manado akan mengambil beberapa langkah konkret, termasuk: Peningkatan kapasitas saluran air, terutama di wilayah yang rentan tergenang, Edukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, Pemantauan intensif terhadap titik-titik rawan genangan seperti di sekitar Unsrat, Koordinasi dengan pihak eksternal, seperti BPJN dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, untuk mempercepat solusi infrastruktur. ***

Related posts