Ormas BNUI Apresiasi Gubernur YSK dan Kadis Kehutanan Sulut atas Respons Cepat Atasi Kemunculan Satwa Liar di Minahasa

Tim saat melakukan survei lapangan sesuai dengan informasi yang diperoleh.

Manado, Zona-akurat.comOrganisasi masyarakat Brigade Nusa Utara Indonesia (BNUI) menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulut Rainier Nicko Dondokambey atas respons cepat mereka dalam menindaklanjuti laporan kemunculan satwa liar jenis rusa di wilayah Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa.

Ketua BNUI Stenly Sendouw menilai langkah cepat pemerintah daerah dan Dinas Kehutanan menunjukkan bentuk nyata perhatian terhadap konservasi satwa liar serta keamanan masyarakat di sekitar habitat.

“Kami sangat mengapresiasi tindakan cepat dari Gubernur Sulut dan Kadis Kehutanan. Ini bukti bahwa pemerintah hadir ketika masyarakat membutuhkan kejelasan dan perlindungan terhadap ekosistem sekitar,” ujar Stenly Sendouw.

Apresiasi ini muncul setelah adanya laporan survei lapangan oleh UPTD KPH Unit V Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulut, yang menugaskan tim di bawah arahan Kepala UPTD KPH V Nofrita Karongkong.

Tim terdiri dari Johandi R. Lingkubi, S.Hut., Yonas Aprianto Rerung, Niko Pantow, dan Stenly Moningka, dengan misi melakukan pengumpulan informasi terkait kemunculan satwa rusa di Sonder.

Survei yang dilaksanakan pada Senin, 27 Oktober 2025 di Desa Kolongan Atas, Kecamatan Sonder, menemukan dua titik kemunculan rusa dengan koordinat 1°15’5.237″N 124°47’26.339″E dan 1°15’3.331”N 124°47’20.900”E. Berdasarkan keterangan warga, terdapat tiga ekor rusa yang rutin terlihat di area tersebut, muncul hampir setiap hari pada pukul 08.00 pagi dan 17.00 sore.

Baca Juga: Marak Curanmor!! Pelaku Sasar Motor Tak Dikunci Stang, 8 Unit Diamankan Polisi

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulut, Rainier Nicko Dondokambey, menjelaskan bahwa pihaknya segera menindaklanjuti temuan ini sebagai langkah perlindungan habitat.

“Kami sudah menurunkan tim untuk memastikan bahwa keberadaan satwa tersebut terpantau aman. Ini menjadi perhatian serius agar tidak terjadi gangguan baik terhadap satwa maupun masyarakat sekitar,” ungkap Dondokambey.

Lebih lanjut, tim KPH V juga mencatat bahwa kemunculan rusa di wilayah Sonder bukan hal baru. Warga menyebutkan bahwa sejak tahun 1980-an pernah dilakukan pelepasliaran rusa di kawasan hutan Gunung Lengkoan, yang kini kemungkinan menjadi asal kemunculan satwa tersebut.

Ketua BNUI menambahkan, pihaknya siap mendukung langkah pemerintah dalam menjaga keseimbangan lingkungan serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup berdampingan dengan satwa liar.

“BNUI akan terus bersinergi dengan Dinas Kehutanan dalam upaya edukasi dan pengawasan agar populasi satwa tetap lestari tanpa mengganggu kehidupan masyarakat,” tutup Stenly Sendouw. (ly). 

Related posts