Serangan Brutal di Lebanon Akibat Konflik Israel-Hizbullah Tewaskan 490 Orang

Tragedi kemanusiaan terus membayangi Lebanon seiring serangan udara yang dilancarkan Israel semakin intensif. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Lebanon menunjukkan jumlah korban tewas akibat gempuran Israel kini mencapai 492 orang pada Senin (23/9), di mana 35 di antaranya adalah anak-anak dan 58 adalah perempuan. Selain itu, lebih dari 1.600 orang dilaporkan terluka dalam serangan yang menghantam Ibu Kota Beirut dan wilayah selatan Lebanon.

Serangan yang dilakukan Israel menargetkan lebih dari 800 titik yang diduga sebagai markas milisi Hizbullah. Menurut juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, serangan lanjutan sudah dipersiapkan dan warga Lebanon diminta menghindari area yang terhubung dengan kelompok tersebut.

Baca juga: Netanyahu Perluas Operasi Militer Israel, Fokus Beralih ke Hizbullah di Utara

Militer Israel juga mengeluarkan peringatan kepada warga di Lembah Bekaa untuk segera mengungsi, mengisyaratkan perluasan serangan yang lebih masif.

Di sisi lain, Hizbullah bereaksi keras dengan meluncurkan puluhan roket yang diarahkan ke basis militer Israel, termasuk wilayah dekat Haifa. Serangan ini dianggap sebagai balasan atas serangan yang meluluhlantakkan bagian selatan Lebanon dan kawasan Bekaa.

Baca juga: Jokowi Resmikan Dua Smelter Tembaga Senilai 77 Triliun, Dorong Hilirisasi Industri Nasional

Perang kata-kata dan rudal ini semakin intens setelah rangkaian ledakan yang mengguncang Lebanon pada pertengahan September lalu. Ribuan perangkat elektronik secara misterius meledak, menewaskan 39 orang dan melukai ribuan lainnya, banyak di antaranya adalah warga sipil.

Investigasi awal menyebutkan bahwa perangkat tersebut mungkin telah disabotase, dan Hizbullah menuduh Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab. Namun, hingga saat ini, Tel Aviv belum memberikan respons resmi atas tuduhan ini. (ly). 

Related posts