Emas dan Bitcoin Pecah Rekor Dunia, Jadi Pelarian Global dari Dolar Melemah

Ilustrasi

Jakarta, Zona-akurat.com – Dua aset paling populer dunia, emas dan bitcoin, mencetak rekor tertinggi baru dalam beberapa minggu terakhir, mencerminkan meningkatnya arus modal global ke aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi.

Harga emas menembus US$3.900 per ons troy (sekitar Rp65 juta), sementara bitcoin mencapai rekor US$125.000 (sekitar Rp2 miliar) sebelum terkoreksi ringan. Sejak awal 2025, harga emas melonjak lebih dari 50%, sedangkan bitcoin naik sekitar 30%.

Reli ini dipicu oleh ketidakpastian global, mulai dari kebijakan tarif AS di bawah pemerintahan Donald Trump, perang Rusia–Ukraina, hingga konflik di Gaza. Selain itu, penutupan pemerintahan AS menambah kekhawatiran pasar dan mendorong investor mencari perlindungan dari dolar yang terus melemah.

“Pelemahan yen dan dolar membuat emas kembali jadi primadona aset aman,” ujar Tim Waterer, Kepala Analis Pasar KCM Trade, dikutip Reuters.

Baca Juga: Mendagri Bongkar Modus Pemborosan Anggaran di Daerah

Selain ketegangan geopolitik, lonjakan permintaan dari dana ETF berbasis emas dan bank sentral ikut mengerek harga. Data CFTC menunjukkan, dana lindung nilai kini memegang emas senilai lebih dari US$73 miliar (Rp1.215 triliun), rekor tertinggi sepanjang masa.

Di sisi lain, bitcoin melonjak seiring terpilihnya kembali Donald Trump, yang dikenal pro-kripto, serta meningkatnya investasi institusional. Menurut Geoffrey Kendrick dari Standard Chartered Bank, penutupan pemerintahan AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga turut memperkuat reli kripto.

“Bitcoin kini bereaksi terhadap risiko fiskal AS dan premi imbal hasil Treasury jangka panjang,” tulis Kendrick dalam catatan risetnya.

Baca Juga: Paspor Indonesia Bisa Masuk 73 Negara Tanpa Visa

Secara historis, Oktober menjadi bulan kuat bagi bitcoin, dengan reli tercatat hampir setiap tahun sejak 2013.

Analis memperkirakan momentum ini belum berakhir. HSBC memprediksi emas dapat menembus US$4.000 per ons troy tahun depan, didorong pembelian bank sentral dan permintaan institusional yang kuat.

Sementara itu, Kendrick memperkirakan bitcoin bisa mencapai US$135.000 (Rp2,25 miliar) selama ketidakpastian fiskal AS berlanjut.

Dengan dua aset ini sama-sama memecahkan rekor, 2025 tampak menjadi tahun keemasan bagi emas dan era baru bagi bitcoin, dua wajah berbeda dari satu fenomena: pelarian global menuju aset aman di tengah dunia yang tak pasti. (*/ly).  

You said:
Related posts