Manado, Zona-akurat.com – Tanaman kecubung kembali viral setelah menyebabkan 47 orang di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dan mengakibatkan 2 orang meninggal dunia. Tanaman ini mengandung senyawa kimia alkaloid seperti atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholonergik dan dapat menyebabkan halusinasi atau efek “memabukkan.”
Bahaya Senyawa dalam Kecubung
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, menjelaskan bahwa skopolamin dalam kecubung merupakan zat halusinogen yang kuat. Selain itu, kecubung juga dapat merusak sel-sel saraf dan menghilangkan koordinasi motorik serta memori jangka pendek.
Pengalaman Konsumen
Roby (28), seorang pria dari Jawa Timur, pernah mengonsumsi kecubung dan menggambarkan rasanya sepet dan pahit mirip buah jambu yang belum matang. Setelah mengonsumsi, ia merasa mulutnya mati rasa dan pusing, serta harus minum air degan hijau untuk memulihkan kesadarannya.
Baca juga: Undang-undang Tentukan Kakek-Nenek Yang Menjaga Cucu Digaji Pemerintah
Tindakan Polda Kalsel
Direktorat Resnarkoba Polda Kalimantan Selatan telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi dan mencegah penyebaran kasus mabuk kecubung. Mereka melakukan pendataan di RSJ Sambang Lihum, menemukan 47 orang dengan gejala mabuk kecubung, dan mengonfirmasi 2 kematian.
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol. Adam Erwindi, menyatakan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta melakukan uji laboratorium forensik untuk mengetahui kandungan kecubung.
Imbauan Polda Kalsel
Polda Kalsel mengimbau masyarakat untuk bijak bermedia sosial dan menghindari mengonsumsi obat-obatan tanpa merek atau produk dari pohon kecubung karena dapat menimbulkan efek negatif pada tubuh. (ly).