Manado, Zona-akurat.com – Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa kekayaan seseorang memiliki hubungan dengan risiko obesitas. Data menunjukkan bahwa prevalensi obesitas di kalangan orang dewasa secara nasional mencapai 23,4%. Bagi mereka yang berasal dari ekonomi kelas atas, angka ini melonjak menjadi 30,5%, sementara untuk ekonomi menengah ke bawah sebesar 19,3%.
Survei juga menyoroti bahwa pendidikan tinggi berkontribusi pada risiko lebih tinggi terhadap obesitas, dengan tingkat prevalensi mencapai 29,6%.
Dosen Ilmu Gizi dari Universitas Indonesia, Wahyu Kurnia, menegaskan bahwa faktor penyebab obesitas tidak hanya terkait dengan konsumsi karbohidrat berlebihan. Menurutnya, persepsi ini perlu diperbaiki karena kelebihan karbohidrat maupun protein dapat menghasilkan lemak dalam tubuh. Wahyu merekomendasikan untuk mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi makanan rendah lemak, seperti makanan dikukus, dipepes, atau direbus, sebagai langkah awal mengatasi obesitas.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menargetkan agar prevalensi obesitas nasional tetap di angka 21,8%, mencerminkan komitmen pemerintah dalam mengelola masalah kesehatan masyarakat. (kumparan/ly).