Prabowo Singgung APH: Harta dari Rakyat Itu Haram, Penegak Hukum Harus Punya Hati

Presiden Prabowo Subianto menyaksikan secara langsung penyerahan uang pengganti kerugian negara sebesar Rp13.255.244.538.149,00 dalam perkara tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya, dari Kejaksaan Agung kepada Kementerian Keuangan di Gedung Utama Kompleks Kejaksaan Agung RI, Jakarta, pada Senin, 20 Oktober 2025. (Foto: BPMI Setpres).

Jakarta, Zona-Akurat.com — Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmennya terhadap penegakan hukum yang berkeadilan, berintegritas, dan berlandaskan hati nurani, dalam upaya menjaga kepercayaan rakyat dan menegakkan kedaulatan hukum nasional.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Negara saat menyaksikan penyerahan uang pengganti kerugian negara senilai Rp13,25 triliun dari Kejaksaan Agung kepada Kementerian Keuangan. Hal ini terkait perkara korupsi fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya, di Gedung Utama Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Dalam sambutannya, Presiden memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Kejaksaan Agung atas kerja keras dan keberaniannya dalam mengembalikan kerugian besar negara. Namun, Prabowo mengingatkan agar semangat pemberantasan korupsi harus tetap berpijak pada rasa keadilan dan kemanusiaan.

“Berbuatlah yang terbaik untuk bangsa, negara, dan rakyatmu. Harta yang didapat dengan mengorbankan rakyat adalah harta haram. Rezeki seperti itu tak akan membawa kebaikan bagi siapa pun,” tegas Presiden.

Baca Juga: Survei: 78 Persen Publik Puas Kinerja Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

Prabowo menyoroti pentingnya penegakan hukum yang tidak tebang pilih, dengan menekankan bahwa aparat negara jaksa, polisi, dan hakim wajib menegakkan hukum dengan hati nurani, bukan kekuasaan.

“Penegak hukum harus punya hati. Jangan tumpul ke atas, tajam ke bawah. Itu zalim, itu angkara murka. Orang kecil dan lemah harus dibela dan dibantu,” ucapnya dengan nada tegas.

Presiden juga memperingatkan para pengusaha nakal agar tidak mencoba menipu negara. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan mentolerir praktik bisnis yang merugikan rakyat.

“Kalau ada pengusaha serakah yang berpikir bisa menipu bangsa ini terus-menerus, mereka salah besar. Kita akan buktikan bahwa Indonesia kuat dan berdaulat,” ujar Prabowo.

Baca Juga: Kasus Viral Arisan Berujung Pengaduan Balik! Dua Warga Manado Gugat TGB–NRK ke Polda Sulut, Ini Faktanya

Momentum pengembalian dana triliunan rupiah ini, menurut Presiden, menjadi tanda positif dalam satu tahun pertama pemerintahannya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menilai keberhasilan Kejaksaan Agung tersebut mencerminkan tekad pemerintah untuk menjaga kekayaan bangsa dari tangan-tangan koruptor.

“Bangsa Indonesia ini kaya. Kalau kita kelola dengan benar dan berani, Indonesia akan cepat bangkit. Saya yakin itu,” pungkasnya. (ly). 

Related posts