Perjalanan 971 Kepala Daerah dari Istana ke Magelang, ada Pita Khusus Bagi yang Jalani Operasi Medis

Jakarta – Sebuah tonggak penting dalam kepemimpinan daerah Indonesia akan terwujud pada hari Kamis ini, saat Presiden RI Prabowo Subianto melantik 481 pasangan kepala daerah di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Acara ini menandai awal perjalanan bagi 961 pejabat, termasuk wakil kepala daerah, untuk menjalankan amanah dari Pilkada Serentak 2024.

Baca juga: YSK Bawa Kader Gerindra se-Sulut ke Rapimnas, Tegak Lurus Dukung Kepemimpinan Prabowo

Prosesi Pelantikan: Dari Persiapan hingga Sumpah Jabatan

Sebelum resmi menjabat, para kepala daerah harus melewati serangkaian tahapan yang dirancang untuk memastikan kesiapan mereka. Berdasarkan surat radiogram Kemendagri nomor 100.2.1.3/644/SJ, berikut rangkaian kegiatan yang wajib diikuti:

  1. Registrasi dan Pemeriksaan Kesehatan – Semua kepala daerah menjalani pemeriksaan kesehatan guna memastikan kondisi mereka dalam keadaan prima sebelum menjabat.
  2. Geladi Kotor (18 Februari 2025, pukul 07.00 WIB) – Latihan awal yang dilakukan di Istana Kepresidenan, dengan pakaian olahraga sebagai dress code wajib.
  3. Geladi Bersih (19 Februari 2025, pukul 07.00 WIB) – Simulasi resmi pelantikan dengan menggunakan Pakaian Dinas Upacara Besar (PDUB), yang juga akan dikenakan pada hari pelantikan.
  4. Pelantikan Resmi (20 Februari 2025, pukul 10.00 WIB) – Momen sakral saat 481 kepala daerah mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden Prabowo. Para pendamping hadir dengan Pakaian Sipil Lengkap (PSL) untuk suami dan kebaya nasional untuk istri.

Baca juga: Rapimnas Berubah Jadi KLB, Prabowo Subianto Kembali Pimpin Gerindra

Retreat Kepemimpinan di Magelang: Pembekalan bagi Pemimpin Baru

Setelah pelantikan, pemerintah mengadakan program retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, pada 21-28 Februari 2025. Sebanyak 503 kepala daerah akan mengikuti kegiatan ini, termasuk yang telah lebih dulu dilantik di Aceh.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan strategis bagi kepala daerah yang baru menjabat, termasuk pelatihan kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan perumusan kebijakan berbasis data.

Menariknya, ada atensi khusus bagi kepala daerah yang baru saja menjalani operasi medis dalam enam bulan terakhir. Mereka akan diberikan tanda khusus, seperti pita, sebagai bentuk pemantauan kesehatan selama retreat berlangsung. (ly).

Related posts