Talaud, Zona-akurat.com – Proses pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih oleh KPU Kabupaten Kepulauan Talaud tercepat se-Sulawesi Utara. Hal ini dibenarkan Kadiv Perencanaan, Data dan Informasi KPU Talaud, Budirman.
Kepada zona akurat, Budi, sapaan akrabnya menjelaskan progres coklit di Talaud meski tercepat tapi sebenarnya banyak sekali kendala di lapangan.
“Kendala utama yang kami hadapi ialah masalah jaringan. Di beberapa lokasi jaringan tidak ada. Sehingga tim harus pindah ke Kecamatan lain untuk mencari jaringan agar data bisa di update,” ungkap Budi.
Baca juga: KPU Sulut Monitoring Coklit Tahap Akhir di Talaud
Lanjutnya, kendala lain yaitu ada Pantarlih yang diganti karena mengalami luka di kebun.
“Yang bersangkutan ke kebun, terus ada insiden dan luka. Hal itu kemudian membuat Pantarlih yang bersangkutan mengundurkan diri karena merasa sudah tidak bisa melanjutkan kerja sebagai Pantarlih,” beber Budi.
Meski ada pergantian Pantarlih ditengah proses Coklit, menurut Budi proses pencoklitan tersebut dapat disesuaikan dengan sigap. Artinya, target penyelesaian coklit bisa diselesaikan sebelum tenggat waktu berakhir.
Selain itu, Budi juga menyoroti kendala lain seperti banyak kali Pantarlih mendatangi pemilih yang tidak ditemui bahkan sudah didatangi berkali-kali.
“Kondisi di lapangan seperti ini sudah kami sampaikan dan koordinasikan dengan pemerintah, dan ada yang tidak dikenali. Namun kami sudah berupaya agar hak pilih yang bersangkutan tidak hilang,” terang Budi.
Untuk progres Coklit di Talaud, Budi menjelaskan sudah selesai 100 persen. Bahkan Talaud salah satu yang tercepat.
Baca juga: Uniknya Coklit: Terungkap Puluhan Warga Sulut Masih Hidup Tapi Punya Akta Kematian
“Kalau manual per desa, kami yang tercepat se Sulut. Ada lokasi yang cuma sehari kelar coklit. Nanti malamnya baru di update ke e-coklit karena tim harus berpindah tempat ke lokasi yang ada jaringannya. Seperti Lirung itu, beberapa tempatnya tidak ada jaringan,” sebut Budi.
“Tapi untuk progres e-Coklit tuntas 100 persen KPU Talaud yang ketiga setelah ada Mitra dan Minsel,” tandasnya.
Disatu sisi, PPK Melonguane Hendri Mandalika turut menyampaikan bahwa kendala selain jaringan dan ada pemilih yang tidak ditemui, masalah cuaca juga sangat berpengaruh.
“Kalau cuaca buruk, jaringan langsung down. Sekalipun ada wifi, tetap saja tidak bisa mengupdate data coklit,” tambah Mandalika. (stenly).