Manado, Zona-akurat.com — Ketua Aliansi Ormas dan LSM Anti Korupsi (ARMAK) Sulawesi Utara, Calvin Castro, angkat suara menanggapi isu miring yang menyebut adanya campur tangan Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling (YSK) dalam pengadaan proyek pemerintah.
Isu tersebut, kata Castro, hanya suara sumbang dari kontraktor yang gagal dalam proses lelang terbuka.
“Kami menyesalkan narasi menyesatkan yang dimainkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Tidak benar ada ‘petunjuk proyek’ dari Gubernur. Proses lelang dilakukan terbuka melalui website LPSE, dan bisa diakses siapa saja, dari Sabang sampai Merauke,” tegas Castro, Jumat (28/6).
Menurutnya, tudingan tersebut dilontarkan oleh segelintir kontraktor yang tidak lolos tender dan kemudian mencoba membangun opini seolah-olah proses pengadaan proyek di Sulut telah dikendalikan oleh kekuasaan.
“Jika tidak memenuhi syarat, jangan salahkan sistem. Apalagi sampai menyeret nama Gubernur atau keluarganya,” lanjutnya.
Castro memastikan, pemerintahan YSK berjalan di atas prinsip transparansi dan akuntabilitas. Ia menilai, gaya kepemimpinan YSK jauh dari praktik-praktik kotor yang sarat kepentingan pribadi.
Baca Juga: ARMAK Sulut Segera Tempuh Jalur Hukum Terkait Fitnah Terhadap Gubernur YSK dan Keluarga
“Tidak ada permainan di balik layar. Pak YSK fokus pada pembangunan dan pemberantasan korupsi. Justru model pemerintahan seperti ini yang membuat pihak-pihak tertentu merasa terganggu dan mulai menyebar fitnah,” ujar aktivis yang memimpin 13 ormas dan LSM ini.
Ia juga menekankan bahwa budaya titipan proyek yang mungkin terjadi di masa lalu kini sudah tidak berlaku lagi.
Pemerintahan saat ini membuka ruang seluas-luasnya bagi pelaku usaha yang ingin ikut tender, selama memenuhi prosedur yang ditentukan.
“Era sekarang bukan zamannya main bisik-bisik. Semua terang-benderang. Kalau kalah tender, ya evaluasi diri, bukan malah playing victim dan menyebar isu,” tegasnya.
Castro juga mengingatkan agar publik tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang hanya bertujuan mengganggu stabilitas pemerintahan yang sedang berupaya keras membangun Sulut.
“Jangan-jangan ini dimainkan oleh lawan politik yang mulai panik melihat popularitas Gubernur yang terus naik,” tutupnya. (ly).