Jakarta, Zona-akurat.com – Pemerintah melakukan penyaringan ketat terhadap data penerima bantuan sosial (bansos) demi memastikan program tepat sasaran. Hasil ground check terhadap 12 juta keluarga penerima manfaat yang dilakukan Kementerian Sosial bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan fakta mengejutkan: sebanyak 1,9 juta keluarga dinyatakan tidak lagi memenuhi syarat.
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menyampaikan temuan ini langsung kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat di Istana Merdeka, Jumat (19/9). Menurutnya, kebijakan terbaru ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 yang mengamanatkan penggunaan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai pengganti DTKS.
Baca Juga: Pemerintah Berencana Tarik Dolar WNI dari Luar Negeri
“Dengan data baru yang sudah diverifikasi, divalidasi, dan diperingkat dari desil 1 sampai desil 10, kita bisa memastikan bansos lebih terarah. Dari 12 juta penerima yang dicek, 1,9 juta ternyata tidak memenuhi kriteria lagi. Dana ini dialihkan untuk mereka yang lebih berhak,” jelas Syaifullah.
Ia menambahkan, langkah ini penting untuk menutup kebocoran dan meningkatkan akurasi sasaran. Presiden Prabowo sendiri menekankan agar bansos dipahami sebagai bantuan sementara, sementara penerima didorong mengikuti program pemberdayaan agar bisa mandiri secara ekonomi. (ly).